Pelajaran 12: TRADISI

Sumber iman kita tidak hanya Kitab Suci, tetapi juga Tradisi. Tradisi berarti penyerahan, penyampaian, penerusan. Tradisi bukan sesuatu yang masih terjadi sekarang ini juga. Gereja yang hidup dan berkembang, itulah tradisi. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, tradisi diartikan sebagai segala sesuatu (seperti adapt, kepercayaan, kebiasaan, ajaran dan sebaginya) yang secara turun temurun diwariskan dari nenek moyang. Setiap masyarakat memiliki tradisi sendiri-sendiri. Tradisi ini berkembang dan diteruskan dari generasi yang satu kepada generasi beikutnya. Dalam perkembanngan selanjutnya, tradisi tersebut tentu saja mengalami perubahan dan perkembangan. Beberapa tradisi sering juga hilang karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan Zaman. Namun, pada banyak suku atau etnies, mereka umumnya masih memelihara tradisi-tradisi tersebut.(Sebutlah beberapa tradisi yang hidup di daerah yang sekarang sudah hilang atau ditinggalkan dan yang masih diteruskan! ).
Tradisi Gereja berasal dari pengalaman gereja Katolik selama 2000 tahun. Para Bapa Gereja mencermati pengalaman-pengalaman tersebut dan menetapkan peraturan-peraturan serta ajaran-ajaran yang terbukti telah membantu umat Katolik menghadapi permasalahan hidup. Peraturan serta ajaran tersebut telah memberikan hasil yang baik di masa lampau dan tetap demikian hingga kini.
Tradisi-tradisi dalam masyarakat tersebut pada umumnya diteruskan kepada generasi berikutnya, terutama diteruskan secara lisan. Banyak klebiasaan atau tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat kita hanya didasarkan atas cerita lisan dari nenek moyang sebelumnya. Meskipundemikian, kita harus mengakui bahwa ada beberapa tradisi yang ditulis, walaupun lebih banyak yang disampaikan secara lisan.

TRADISI DALAM GEREJA KATOLIK

1. Arti Tradisi dalam gereja katolik
Gereja senantiansa melestarikan dan meneruskan hidup, ajaran, dan ibadatnya dari generasi ke generasi. Proses penerusan atau komunikasi iman dan satu angkatan kepada angkatan berikutnya dan di antara orang-orang seangkatan itulah yang disebut tradisi. Tradisi berarti penyerahan, penerusan, dan komunikasi terus menerus. Tradisi bukan sesuatu yang kolot dari zaman dahulu, melainkan sesuatu yang masih terjadi sekarang ini juga.
Dalam trdisi itu ada satu kurun waktu yang istimewa, yakni zaman Yesusdan para rasul. Periode itu biasa disebut zaman “gereja Perdana”. Tradisi zaman gereja perdana menjadi inti pokok tradisi berikutnya,” dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru” (Ef 2:20). Sebagian dari tradisi itu, kemudian ditulis yang lainnya terus disampaikan secara lisan dari generasi ke generasi. Kitab Suci Perjanjian Baru yang ditulis dengan ilham Roh Kudus dengan teguh dan setia serta tanpa kekeliruan, terus mengajarkan kebenaran yang Allah mau dicantumkan di dalam nya demi keselamatan kita.
Sesudah gereja perdana, gereja terus mengolah dan memperdalam ungkapan iman yang terdapat dalam kitab suci. (bdk. Dei Verbum Art 8).

2. Contoh Tradisi Ajaran Iman gereja Katolik
Tradisi dan kitab suci saling berhubungan. Tradisi mempunyai titk beratnya dalam Kitab Suci, tetapi tidak terbatas pada Kitab Suci. Sebaliknya, tradisi berusaha terus menghayati dan memahami kekayaan iman yang terungkap di dalam Kitab Suci. Kekayaan iman itu misalnya Syahadat. Didalam Kitab Suci, kita tidak menemukan Syahadat pada kitab suci. Untuk jelasnya, kita akan mempelajari buah karya Tradisi, yaitu Syahadat. Kita akan coba membandingkan dua syhadat, yaitu syahadat Para rasul (syhadat singkat) dan syahadat dari Konsili Nicea (syahadat panjang).

  1. No comments yet.
  1. No trackbacks yet.

Leave a comment